Sabtu, 21 Januari 2012

"Sidang SU KM FKT yang Apa Adanya"

        Memasuki hari ke-3 ini, sebuah pangung demokrasi KM FKT digelar. Dimulai pukul 08.00 s.d. 20.30 WIB, Sabtu 21 Januari 2012, bertempat di ruang IV Fakultas Kehutanan UGM diadakanlah sebuah hajatan besar bagi Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, yakni “Sidang Umum Keluarga Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada” atau biasa disebut SU KM FKT UGM.


       Sangat terkesan aneh jika ini adalah sidang. Sabanyak 1000an lebih mahasiswa Kehutanan UGM hanya diwakilkan oleh sekitar kurang dari 30 mahasiswa, termasuk panitia didalamnya. Padahal mereka mewakili 10 lembaga fakultas FKT UGM , yakni DPM, LEM, 4 HMM (Himaba, Forestation, KMMH, dan Forestech) dan 4 BSO (KMIK, FSC, KSK, dan Silvagama). Bahkan sangat disayangkan pula sampai-sampai sidang harus ditunda karena ada 2 perwakilan lembaga yang belum hadir.


       Ini adalah sidang pertanggungjawaban kepada warga KM FKT, kawan. Ya, walaupun yang hadir hanyalah segelintir mahasiswa saja,  yang mungkin di dalamnya masih tersimpan sisa-sisa rasa idealisme. Namun tetap, setidaknya semua harus hadir sebagai rasa pertanggungjawaban mereka selama mengemban amanah di lembaga-lembaga KM FKT UGM. Tak sampai di situ saja, sejatinya prosesi tadi belum pantas juga untuk disebut LPT (laporan pelaksanaan tugas.red) melainkan selayaknya disebut persentasi hasil kerja. Kenapa? Karena memang begitulah penggambaran yang pantas. Peserta sidang yang kurang menghargai  pembacaan LPT, kurangnya antusias ‘pemateri’ LPT,  tidak ada tanggapan berarti dari KM FKT,,, yah.. malah ini lebih cocok disebut diskusi lokakarya tampaknya.


     Sidang berjalan lancar, bahkan sangat lancer tanpa hambatan tanpaknya, karena seakan-akan KM FKTnya sendiri pun ‘nrimo’ apa adanya, tanpa kritik, saran, ataupun bantahan berarti demi KM FKT yang lebih baik lagi. Juga sangat disayangkan juga karena kadangkala penanggungjawab lembaga langsung keluar sidang setelah mereka selesai menyampaikan LPTnya. Lagi-lagi sungguh sangat disayangkan.


      Memasuki pelantinkan ketua LEM dan pimpinan DPM malah lebih menyecawakan lagi, karena lagi-lagi peserta sidang sangat amat kurang dari yang diharapkan. Hanya tersisa segelintir mahasiswa yang mungkin merekalah generasi harapan kita kelak, atau mungkin karena mereka meiliki kepentingan di dalamnya. Tak hanya itu, satu dari lima anggota DPM terpilih tidak hadir dalam upacara pelantikan tersebut, ini sungguh sangat aneh menurut saya, (setelah saya tanyakan, katanya yang bersangkutan ada kepentingan keluarga) Hm… .. hanya tersisa segitukah idealisme mahasiswa ini..?


      Jangan marah dulu karena masih banyak hal yang perlu engkau ‘sambati’ sampai-sampai mungkin engkau harus ‘ngelus dodo’. Prosesi selanjutnya adalah pembahasan AD ART. ini lebih parah lagi. Karena yang hadir disana hanya sekitar 15 orang. Bayangkan, 15 orang harus mewakili sekitar 1000an mahasiswa, huebat bener mereka yang datang itu. Itupun termasuk panitia dan pimpinan sidang didalamnya. sungguh sangat disayangkan. Tak hanya itu, dari 14 jajaran penting ketua lembaga, yang terpilih sebagai, atau lebih tepatnya yang telah mengukuhkan diri sebagai anggota penuh sidang, hanya 7 gelintir mahasiswa yang masih sanggup memenuhi tanggungjawabnya. Padahal dalam pembahasannnya nanti juga akan menyangkut masa depan lembaga mereka.. lagi-lagi sungguh kekecewaan tak terbantahkan.  Sidang berjalan cukup alot ketika memasuki pasal-pasal yang krusial utamanya jika menyangkut golongan mereka, anehnya sidang itu hanya dikendalikan oleh orang-orang itu saja. Yang lain??? Maaf, sepertinya mereka lebih suka disebut sebagai pendengar setia saja.


      Tertawalah saya akhirnya ketika sidang ini kupertaruhkan untuk tidak mengikuti kajian beasiswa yang seharusnya saya ikuti, atau karena saya yang  terlanjur lupa, hehehe. Kecewa? Jelas sangat kecewa rasanya. Sidang besar, hajat besar KM FKT, tempat dimana segala kebijakan KM FKT bisa diubah disana, sangat kecewa jika 1000an aspirasi mahasiswa hanya terwakilkan oleh 6 orang mahasiswa, termasuk pemimpin sidang didalamnya. rasa tertawa semakin lebar ketika sidang ini harus ditunda besok karena yang bersangkutan tidak hadir.

Siapa mereka??? Yakni adalah HMM dan BSO.
Dimana mereka??? Yang jelas masih dibumi Allah..
Kenapa mereka??? Hmmm… mana tahu aku, mungkin kuliah, uas, kerja kelompok, kerja, atau mungkin lupa, seperti saya yang lupa kalau harus ikut kajian…

        Ya, apapun itu yang jelas inilah kita, potret mahasiswa Indonesia, yang digadang-gadangkan sebagai agent of change (Agen perubahan),Iron Stock (cadangan pemimpin), Social Control … Semoga esok lebih baik lagi.


      Teruntuk engkau yang masih disana, ada apa denganmu wahai sahabatku? disaat sahabatmu harus berjibaku dengan keringat dan rasa pilu, kemanakah engkau berada?? tak cukupkah bahwa potret Indonesia kini juga merupakan hasil yang kita perbuat saat ini… Kutunggu kedatanganmu, ditempat dan waktu yang sama, salam rindu dari sahabatmu, (mahasiswa)

maaf, jika basa, cakap, dll kurang berkenan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar